Waduh, Alat Berat Bantuan KKP Tenggelam di Labuhan Alas
Sumbawa Besar, KA.
Alat berat berupa excavator bantuan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) RI tahun 2017 untuk kelompok petambak garam di Kabupaten Sumbawa sampai saat ini masih tenggelam di Labuhan Alas Kecamatan Alas Kabupaten Sumbawa.
Kepala Dinas Keluatan dan Perikanan Sumbawa Ir Dirmawan MM, kepada awak media belum lama ini, membenarkan hal itu.
Kendati demikian, Dirmawan menegaskan, excavator bantuan KKP tahun 2017 lalu itu, masih menjadi tanggungjawab tanggung jawab dari kelompok penerima bantuan.
“Bantuan tersebut langsung diberikan kepada kelompok oleh KKP. Kami (Dinas) hanya melakukan monitoring, “ ungkapnya kepada wartawan.
Dijelaskan, ada dua kelompok yang mendapatkan bantuan tersebut, yakni Kelompok ‘Tanah Rentung’ diketuai Muhammad Fauzi di Desa Motong Kecamatan Utan dan Kelompok ‘Dewa Butil’ diketuai A. Rimin Desa Labuhan Bontong Kecamatan Tarano.
“Untuk bantuan excavator yang diterima oleh kelompok Tanah Rentung saat ini masih tenggelam. Sedangkan bantuan milik Kelompok Dewa Butil terus beroperasi, “ terangnya Dirmawan.
Dikatakan, pihaknya terus melakukan monitoring terhadap bantuan tersebut. Karena sejatinya bantuan tersebut diperuntukan untuk membuat tambak garam di Kabupaten Sumbawa.
Seperti diketahui, bantuan untuk gabungan kelompok tani garam di Desa Labuhan Bontong dari Kementerian KKP 2017 lalu itu, dihajatkan untuk kepentingan kelompok. Namun oleh Ketua Gapoktan tidak transparan dalam pengelolaan bantuan tersebut. Karena keberadaan dan peruntukan alat berat itu tidak jelas. Akhirnya dilaporkan ke Polres Sumbawa pada November tahun lalu.
Setelah itu, barulah alat beratnya dikembalikan ke Desa Labuhan Bontong. Karena keberatan masyarakat dan anggota kelompok, kemudian dilakukan musyawarah.
Akhirnya, masyarakat dan anggota Gapoktan mempercayakan Iswandi sebagai ketua. Kemudian Iswandi menjabat sebagai Ketua Gapoktan pada akhir Agustus lalu. Saat peralihan, ketua sebelumnya hanya menyerahkan kunci beserta alat berat. Surat-surat mengenai alat berat dan pertanggungjawaban pengelolaan alat berat itu tidak ada. Setelah itu, pengelolaan alat berat kembali dilakukan oleh Gapoktan. Hasil pengelolaan satu bulan setengah, kelompok memiliki kas sekitar Rp 80 juta.
Selain itu, bantuan alat berat itu juga diberikan kepada kelompok tani garam di Kecamatan Utan. Namun, kini alat berat itu berada di Dusun Galung, Desa Labuhan Alas. Satu unit alat berat tersebut masih berada di dekat tambak milik warga setempat. Alat berat itu kondisinya tenggelam di dekat tambak. Kondisi ini terjadi sejak dua tahun lalu.(KA-01)