Sumbawa Besar, KA.
Sarang burung walet dikenal dari pintalan air liur (Saliva) yang oleh burung digunakan untuk menaruh telur ini konon memiliki banyak manfaat.
Bahkan bisnis pintalan si liur emas ini sejak beberapa tahun terakhir semakin menggeliat khususnya di Kabupaten Sumbawa. Perputaran bisnisnya sangat menjanjikan, baik itu sebagai petani, pengepul dan makelar.
Pasca diluncurkan program Ayo Galakkan Ekspor Generasi Milenial Bangsa (Agro Gemilang) medio tahun lalu oleh Stasiun Karantina, justru pesona sarang burung walet dari Pulau Sumbawa ini makin menampakan geliatnya di pelosok nusantara, terbukti sejumlah pebisnis sarang burung walet dari Kalimantan, Jawa dan Sumatra mulai melirik si liur emas dari daratan pulau Sumbawa.
Sebagaimana dijelaskan Indra, salah seorang petugas Karantina Pertanian Sumbawa Senin lalu pihaknya telah melakukan pemeriksaan sarang burung walet yang dikirim ke Lampung, yakni sebanyak 5 kilogram sarang burung walet yang dikemas dalam Styrofoam dikirim melalui jasa ekpedisi.
“Dimana untuk Wilker Pelabuhan Laut Badas jarang melakukan sertifikasi sarang burung walet karena biasanya disertifikasi di Wilker Bandara, “ tukasnya.
Sebelum dilakukan sertifikasi dilakukan pemeriksaan fisik untuk mengetahui jumlah, jenis dan kelayakan kemasan serta cemaran seperti kayu, logam dan lainya, papar Indra Admin Iqfast seraya menyatakan untuk lingkup satu UPT Karantina Pertanian Sumbawa, lalulintas sarang burung walet sampai akhir tahun 2019 mencapai 3.950 kilogram.
Sementara itu Paulus salah seorang pengepul sekaligus sebagai petani sarang burung walet mengatakan, ia sudah beberapa kali mengirim sarang burung wallet.
“Sebagai petani saya sadar akan pentingnya melaporkan ke karantina sebelum melalulintaskan komoditas pertanian dimaksud,” tukasnya.
Begitu pula, Putu seorang pengepul asal Bali mengungkapkan Populasi burung walet di Pulau Sumbawa khususnya di Kabupaten Sumbawa cukup menjanjikan untuk memenuhi permintaan pasar akan sarang burung walet terutama pasar ekspor.
“Sarang burung walet asal Sumbawa memiliki kualitas yang bagus, karena kondisi alam yang masih asri karena jauh dari polusi, serta sumber pakan yang masih melimpah,” pungkasnya.(KA-01)
