Dialog H. Firin Dalam Suguhan Kopi Hangat dan Jagung Rebus
Oleh : Sutan Zaitul Ikhlas
MELEBUR dan menjadi satu dengan rakyatnya merupakan bentuk kewajiban pemimpin dalam melaksanakan amanahnya. Sehingga tak salah jika sejarah mencatat, para pemimpin besar yang sukses menggerakkan rakyatnya dalam derap dan denyut yang sama dalam mewujudkan negara, bangsa, dan masyarakat yang kuat adalah mereka yang bisa menyatu padu dengan yang dipimpinnya. Sebut saja Bung Karno atau para founding father bangsa sebagai contoh kecilnya.
Hal itu pula yang terus dilakukan oleh Bupati Kabupaten Sumbawa Barat, DR. Ir. H. W Musyafirin, MM, dengan berbagai program kerakyatannya selama 4 tahun memimpin masyarakat Kabupaten Sumbawa Barat.
Pengentasan kemiskinan, Tuntas Baca Alquran, STBM, PDPGR, pengembangan UMKM dan sejumlah program lainnya merupakan kelindan penting dalam memakmurkan masyarakat terus digenjot dengan pendekatan bottom-up dan berorientasi pada kepentingan sebesar-besarnya bagi masyarakat.
"Maka, setiap kebijakan pemerintahan yang kami aplikasikan merupakan keinginan rakyat. Bukan keinginan saya atau segelintir orang," tegas H. Firin ditengah tengah dialognya dengan seratusan lebih warga desa, baru baru ini.
Bertolak dari hal tersebut, berbagai kebijakan dalam kepemimpinan H. Firin seperti gayung bersambut. Yakni menghasilkan kedekataan emosional antara pemimpin dan rakyatnya.
Sebut saja warga Desa yang datang tersebut. Meski hanya beberapa kali bertatap muka dan berdialog, kekagumannya dengan sosok H Firin tak bisa disembunyikan.
" Ini kali kedua saya bertemu langsung dengan Bapak. Masih seperti dulu, penuh kesederhanaan. Bapak ini bupati, tapi tidak canggung menyapa dan mengobrol dengan kami rakyat kecil. Seperti malam ini, menerima kunjungan dan menemui kami, berdiskusi, baik tentang program daerah dan lain-lainnya" ucap seorang Ibu.
Selain menjadi obat kangen, kedatangan warga itu juga dimanfaatkan oleh warga lainnya untuk curhat. Berbagai persoalan disampaikan, mulai dari kebutuhan pengairan pertanian, jalan hingga permohonan bantuan ternak dan lainnya.
Terbuka. Begitulah inti dari kesan warga yang didominasi para ibu-ibu itu atas penampilan dan karakter bupatinya. Meski dalam dialog itu tak ada suguhan roti ataupun softdrink ala kebanyakan para pejabat. Tapi hidangan bernuansa pedesaan seperti pisang rebus, ubi rebus, kacang rebus ditambah air mineral serta Teh dan Kopi hangat justru membuat suasana dialog serasa bermakna.
" Suatu masalah itu akan selesai jika dibicarakan atau disampaikan dengan cara berdialog. Makanya, sebesar apapun masalah itu tidak lantas dimaknai sebagai kelalaian ataupun ketidakpedulian pemerintah. Selama tidak melanggar regulasi dan peraturan, yang berkaitan dengan kemajuan pembangunan daerah akan terus kita dukung," timpal H. Firin.
H. Firin menegaskan jika dirinya selalu memantau semua warganya hingga ke pelosok Desa. Seperti agenda sholat Subuh berjamaah yang rutin dilaksanan hingga rela menginap digubug reot, cerminan bahwa dirinya peduli dengan warga. Hal itu juga bertujuan untuk memberikan keyakinan kepada masyarakat yang berada jauh dari pusat pemerintahan, agar tidak merasa sendirian.
" Sebagai pemimpin, menyambangi warga itu menjadi kewajiban. Selain tujuannya untuk memastikan kondisi kehidupan masyarakat, akan lahir optimistis masyarakat untuk maju bersama desa-desa lain, serta dapat keluar dari masalah yang dihadapi," imbuhnya.
Di usianya yang kini menginjak 57 tahun ini, banyak hal yang sudah dilakukan, tentunya untuk membantu warga agar maju dan sejatera.
“Saya bersyukur atas nikmat Allah yang telah diberikan, dimana nikmat itu tak bisa terhitung. Nikmat umur, berkawan, berkerluarga, bisa bertugas dengan bekerjasama semua unsur dan masyarakat,”ungkapnya.
Bupati juga mengajak, untuk saling mendoakan senantiasa ada dalam ampunan, pertolongan, perlindungan Allah agar mendapatkan keselamatan di dunia dan akhirat kelak.
" Pada hakekatnya semakin bertambahnya usia maka sebenarnya usai manusia itu terus berkurang. Teruslah berbuat kebaikan dengan membantu orang lain namun tetap menghargai kebaikan orang lain juga," demikian Bupati.(**)