Sumbawa Besar, KA.
Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Sumbawa Besar terus melaporkan update perkembangan informasi kepada masyarakat. Sebab jajaran Lapas sadar tanpa publikasi, masyarakat tidak akan mengetahui apa yang akan dan sudah dilakukan Lapas Sumbawa Besar dalam rangka membina warga binaannya.
Selain itu, pihak Lapas tidak ingin menjadi institusi yang eksklusif, tertutup dan sulit diakses. Karenanya Lapas Sumbawa terus bersinergi dengan insan pers yang tergabung dalam Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Sumbawa.
Bertempat di Villa Ai Maja, Kamis (30/6), Kalapas Sumbawa, M. Fadli A.Md, S.IP., MM menerima kunjungan Ketua PWI Sumbawa, Zainuddin yang didampingi Hermansyah Idris, Ketua Bidang Pembelaan Wartawan. Kunjungan ini menjadi istimewa karena bertepatan dengan kehadiran Umar Anwar SH., M.Si., MH, Dosen Tetap Politenik Ilmu Pemasyarakatan (POLTEKIP) BPSDM Hukum dan HAM RI. Umar Anwar dosen kelahiran Bima ini adalah seorang penulis handal, terbukti dari banyaknya buku dan ribuan hasil karyanya.
Dalam kesempatan itu jebolan magister di Universitas Indonesia ini menyerahkan salah satu buku hasil karyanya berjudul “Strategi Keamanan Penjara” kepada Kalapas Sumbawa dan PWI Sumbawa.
Kalapas Sumbawa, Fadli mengapresiasi pertemuan tersebut, mengingat pentingnya fungsi publikasi media eksternal agar apa yang sudah dilakukan jajarannya dapat diketahui masyarakat luas. Dengan mengetahui ‘isi’ dari Lapas, imej masyarakat tidak lagi menganggap Lapas sebagai tempat angker dan tertutup.
“Kami harap melalui pertemuan ini, bisa mendorong Lapas Sumbawa untuk terus memberitakan segala bentuk kegiatan yang ada sehingga masyarakat bisa mengetahui perkembangan tentang dunia Lembaga Pemasyarakatan,” ujarnya.
Menurut Fadli, PWI Sumbawa merupakan mitra strategisnya. Ia berkomitmen untuk terus merawat hubungan tersebut, salah satunya melalui Media Gathering yang rutin dilaksanakan setiap tahun.
“Saya mengapresiasi rekan-rekan media yang proaktif membantu penyebaran informasi tentang Lapas Sumbawa,” ucapnya.
Hal yang sama disampaikan Ketua PWI Sumbawa, Zainuddin. Selama ini, ungkap Zen—sapaannya, informasi positif tentang Lapas jarang diberitakan sehingga tidak banyak diketahui masyarakat. Justru yang muncul ke permukaan adalah isu-isu yang menyudutkan institusi yang menjadi rumah warga binaan. Padahal banyak informasi positif yang sangat layak untuk diberitakan. Sejak Lapas Sumbawa dipimpin M. Fadli, mampu mengatasi kebuntuan informasi dan merubah imej Lapas menjadi positif. Humas Lapas dihidupkan untuk mensyiarkan segala informasi yang berkaitan dengan kinerja jajaran, program institusi maupun aktivitas warga binaan.
“Bagaimana Lapas memperlakukan warga binaan, bagaimana Lapas menyiasati kondisi Lapas yang over kapasitas, hingga apa saja program-program yang bisa dimanfaatkan warga binaan sebagai peluang untuk memperbaiki diri dan mendapatkan keuntungan secara ekonomi. Ini semua sangat menarik untuk kita informasikan kepada masyarakat luas,” beber CEO media online samawarea.com ini.
Salah satu contoh yang sudah dilakukan Kalapas dan jajarannya, menyulap lahan perkebunan seluas 24 hektar menjadi beberapa klaster usaha. Adalah klaster pertanian dengan menanam jagung, kacang hijau, dan cabai. Klaster hortikultura (sayuran), klaster peternakan (sapi dan kambing), klaster Madu Trigona dan klaster buah-buahan. Lahan perkebunan itu tidak hanya sebagai tempat program asimilasi warga binaan, tapi berubah menjadi agrowisata. Ke depan, dengan taman buah dan view yang menakjubkan, masyarakat dapat berwisata sambil memetik buah.
Menariknya, hasil dari perkebunan ini dibagi tiga berdasarkan persentase. Yakni untuk negara atau pendapatan negara bukan pajak (PNBP), untuk kebutuhan perkantoran (Lapas), dan untuk warga binaan. Hasil yang diperoleh warga binaan ini ditabung, akan diberikan setelah bebas nanti, sehingga dapat dimanfaatkan menopang hidupnya. “Inilah yang menarik dari Lapas Sumbawa,” imbuhnya.
Dengan informasi dua arah ini, lanjut Zen, PWI dan Lapas Sumbawa bersimbiosis mutualistic. Keduanya saling membutuhkan dalam upaya memberikan pencerahan dan kecerdasan kepada masyarakat. “Terima kasih kepada Pak Kalapas dan jajarannya yang selalu open kepada kami insan pers, sehingga kebutuhan informasi semakin mudah diperoleh. Semoga kemitraan ini terus terjalin dan semakin ditingkatkan di masa-masa mendatang,” cetusnya.
Seperti diketahui, Umar Anwar dosen kelahiran Bima ini adalah seorang penulis handal, terbukti dari banyaknya buku dan ribuan jurnal hasil karyanya.(KA-04)