Taliwang, KA
Limbah plastik merupakan bahan yang tak dapat lepas dari kehidupan manusia. Termasuk botol, sendok, tas kresek dan toples plastik yang biasanya dibuang begitu saja.
Namun, ditangan kreatif Muhammad M. Nur atau biasa disapa Memet (48) seorang warga RT. 02/02 Kelurahan Menala Kecamatan Taliwang Sumbawa Barat, sampah plastik itu disulap menjadi kerajinan yang artistik dan bermanfaat.
Ya, dengan memanfaatkan limbah plastik tersebut, ratusan lampion unik dan cantik diciptakan yang nantinya akan mewarnai Lomba tingkat RT yang akan digelar Kelurahan Menala Kecamatan Taliwang Sumbawa Barat, 25-26 Agustus mendatang.
“Bahan utama pembuatan lampion ini memang menggunakan botol, sendok dan toples plastik bekas, dan penunjang lainnya saya pakai mangkuk plastik yang biasa digunakan untuk makan Pelopo. Lampion dengan beragam corak dan bentuk itu nantinya akan dipajang di masing masing rumah warga setempat untuk memeriahkan HUT RI Ke 77 sekaligus Lomba RT Kelurahan Menala," kata Memet saat dikonformasi media, Senin 15 Agustus 2022.
Sembari menunjukkan pernak pernik lampion yang diciptakan, Memet mengaku pembuatan lampion dengan beragam corak dan model tersebut dibantu ibu-ibu rumah tangga setempat saat waktu luang setelah melakukan aktifitas dirumah masing-masing. Proses pembuatan dimulai dengan memotong botol dan toples berdasarkan ukuran yang telah ditentukan untuk kemudian disusun menjadi lampion berbentuk bulat telur dan berbentuk lampu jaman dulu, strongkeng (Petromak).
" Barang-barang bekas pakai ini kita kumpulkan dari warga setempat dan selanjutnya dibuat menjadi barang layak pakai. Kita memanfaatkan barang bekas ini untuk mengurangi masalah sampah khususnya plastik, sekaligus memberikan ilmu dan pemahaman kepada para ibu ibu rumah tangga, dimana barang bekas masih bisa dimanfaatkan. Proses pembuatannya gampang, tidak perlu skill, asal mau dan niat saja," paparnya.
Selain botol, sendok, gelas dan toples plastik bekas, Memet juga membuat pernak pernik hiasan lainnya yang jauh lebih unik, seperti tirai rumbai merah putih dengan memanfaatkan plastik kresek bekas.
" Kalo untuk tirai rumbai ini pembuatannya sangat mudah. Tas kresek bekas dipotong memanjang dengan ukuran 2 atau 3 cm untuk kemudian disambung dengan warna lainnya. Untuk mempercantik tampilan, diantara jarak 2 meter tirai rumbai kita sisipkan bola kertas warna warni. Tirai rumbai ini akan kita buat sepanjang kurang lebih 300 meter," terangnya.
Menurut Memet, dengan diselenggarakannya kegiatan Lomba RT ini dapat dijadikan indikator-indikator yang bagus bagi peningkatan daya kreativitas masyarakat. Semakin banyak orang yang mampu memanfaatkan barang bekas, semakin besar pula manfaatnya bagi masyarakat.
" Jadi tidak perlu biaya besar untuk menciptakan suatu kreasi yang indah itu. Semakin banyak orang yang mampu memanfaatkan barang bekas, semakin besar manfaatnya juga bagi masyarakat.
Selain juga dapat mengurangi limbah-limbah yang tadinya harus menjadi sampah, tapi justru akan menjadi barang-barang yang bermanfaat dan mungkin bisa saja menjadi barang yang mempunyai nilai jual," pungkasnya. (KA-02)