Lombok Tengah, KA.
BMKG memonitor perkembangan kondisi cuaca di seluruh wilayah Indonesia saat ini menunjukkan signifikansi dinamika atmosfer yang berdampak pada potensi peningkatan curah hujan disejumlah wilayah di Indonesia.
Kondisi atmoster menunjukkan aktifnya beberapa fenomena yang mendukung pembentukan awan hujan yang cukup intensif dalam beberapa waktu kedepan dantaranya aktifnya gelombang atmosfer Rossby dan Kevin serta aktifnya MJO di wilayah Indonesia.
"Selainitu terpantau sirkulasi siklonik di Samudera Hindia sebelah barat Australia bagian utara yang membentuk daerah pertemuan angin (konvergensi) di wilayah NTB. Hal tersebut apat meningkatkan aktifitas konvektif dan potensi pertumbuhan awan-awan hujan di beberapa wilayah Indonesia termasuk NTB dalam beberapa hari ke depan," ungkap
Kepala Stasiun Meteorologi Zainuddin Abdul Madjid (ZAM) Lombok, Satria Topan Primadi, S.Si, dalam Siaran Persnya, Jumat (08/03/2024).
Berdasarkan kondisi tersebut, terang Satria, BMKG memprakirakan potensi curah hujan dengan INTENSITAS SEDANG-LEBAT yang dapat disertai kilat petir dan angin kencang untuk periode 08 sd 11 Maret 2024 d wilayah sebagai berikut: Kab.Lombok Utara, Kota Mataram, Kab. Lombok Barat, Kab. Lombok Tengah, Kab. Lombok Timur, Kab. Sumbawa, Kab.Sumbawa Barat, Kab. Bima, Kota Bima, dan Dompu pada pagi hingga dini hari.
Sementara itu, potensi gelombang tinggi di wilayah perairan NTB pada tanggal 08 s.d 09 Maret 2024 yatu sebagai berikut:
A. Kategori Tinggi Gelombang Sedang 1.25-2.5 m: Selat Lombok bagian Utara dan Selatan, Selat Alas bagian utara dan selatan, Perairan Utara Sumbawa, Selat Sape bagian Selatan dan Samudera Hindia Selatan NTB.Potensi gelombang tinggi di wilayah perairan NTB pada tanggal 10 s.d 11 Maret 2024 yaitu sebagai berikut:a. Kategori Tinggi Gelombang Sedang 1.25 - 2.5 m: Selat Lombok bagian Utara, Selat Alas bagian utara, perairan Utara Sumbawa, serta Selat Sape bagian Utara dan Selatan
B. Kategori Tinggi Gelombang Tinggi 2.5 - 4.0 m: Selat Lombok bagian Selatan dan Selat Alas bagian selatan Kategori Tinggi Gelombang Sangat Tinggi 4.0 -6.0m: Samudera Hindia Selatan NTB.
Oleh karena itu, ia berharap pihak-pihak terkait diharapkan melakukan persiapan antara lain, memastikan kapasitas infrastruktur dan sistem tata kelola sumber daya air siap untuk mengantisipasi peningkatan curah hujan.
"Melakukan penataan lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan dan tidak melakukan pemotongan lereng atau penebangan pohon yang tidak terkontrol serta melakukan program penghijauan secara lebih masif," cetusnya.
Selain itu, melakukan pemangkasan dahan dan ranting pohon yang rapuh serta menguatkan tegakanva tiang agar tidak roboh tertiup angin kencang.
Menggencarkan sosialisasi, edukasi, dan literasi secara lebih masif untuk meningkatkan pemahaman dan kepedulian Pemerintah Daerah, masyarakat serta pihak terkait dalam pencegahan pengurangan risiko bencana hidrometeorologi (banjir, longsor, banjir bandang, ngin kencang, puting beliung dan gelombang tinggi.
Didampingi itu, lebih mengintensifkan koordinasi, sinergi, dan komunikasi antar pihak terkait untuk kesiapsiagaan antisipasi bencana hidrometeorologi.
Diharapkan juga untuk terus memonitor informasi perkembangan cuaca dan peringatan dini cuaca ekstrem dari BMKG, secara lebih rinci dan detail untuk tiap kecamatan di seluruh wilayah NTB.
"Bagi masyarakat yang hendak memperoleh infomasi diharapkan terus memantau perkembangan cuaca terkini melalui website: http:/cuaca.ntb.bmkg.go.id, instagram: @infocuaca_ntb, facebook: infocuacantb, dan twitter:@infocuacantb," imbuhnya.(KA-03)