Mari Bersama Kawal Jarot-Ansori Mewujudkan Sumbawa Unggul, Maju dan Sejahtera

Sebarkan:

 


Lukman Hakim, SH.,MSi

Dosen Universitas Samawa (UNSA)

Kabupaten Sumbawa memiliki sejarah panjang yang kaya dan beragam, membentang dari masa kerajaan hingga era modern. Pada abad ke-14, wilayah ini telah menjadi bagian dari Kerajaan Sumbawa yang memiliki pengaruh besar di kawasan timur Nusantara. Letak geografis Sumbawa yang strategis di jalur perdagangan antara Jawa dan Maluku menjadikannya tempat pertemuan berbagai pengaruh budaya dan agama. Islam masuk ke Sumbawa sekitar abad ke-16 dan menjadi agama mayoritas hingga saat ini, berbaur harmonis dengan tradisi lokal yang telah ada sebelumnya. Wilayahnya mencakup daratan seluas sekitar 6.643,98 km² dengan populasi yang tersebar di berbagai wilayah, dari pesisir hingga pegunungan. Masyarakat Sumbawa terkenal dengan tradisi Samawa yang kaya, bahasa Sumbawa yang unik, serta berbagai kesenian tradisional yang masih terjaga hingga kini.

Kabupaten Sumbawa juga sangat terkenal akan kekayaan Sumber Daya Alam yang berlimpah rua seperti Kekayaan Mineral Kabupaten Sumbawa dikenal dengan kekayaan mineral yang melimpah. Deposit tembaga dan emas di Kawasan-Kawasan Pertambangan yang dikelola oleh PT Newmont Nusa Tenggara (kini PT Amman Mineral Nusa Tenggara) merupakan salah satu tambang terbesar di Indonesia dan beberapa Perusahaan-Perusahaan tambang lainnya. Selain itu, terdapat potensi nikel, mangan, dan bahan galian lainnya yang tersebar di Bumi Sabalong Sama Lewa ini. Pengelolaan sumber daya mineral ini harus dilakukan secara berkelanjutan dengan memperhatikan aspek lingkungan dan kesejahteraan masyarakat lokal. Potensi Pertanian Sumbawa memiliki lahan pertanian yang luas dan subur, menjadikannya salah satu lumbung padi di Nusa Tenggara Barat. Produksi pertanian tidak hanya terbatas pada padi, tetapi juga jagung, kedelai, dan Tanaman Holtikultura. Kopi Sumbawa juga mulai dikenal karena kualitasnya yang baik. Pengembangan pertanian organik dan penggunaan teknologi pertanian tepat guna dapat meningkatkan produktivitas dan daya saing produk pertanian Sumbawa di pasar nasional dan internasional. Potensi Peternakan, Tau (orang) samawa memiliki tradisi peternakan yang kuat, terutama untuk sapi dan kuda. Sapi Sumbawa dikenal memiliki kualitas daging yang baik, sementara kuda Sumbawa terkenal dengan ketangkasan dan kekuatannya. Padang rumput (taman safana) yang luas di beberapa wilayah kabupaten memungkinkan pengembangan peternakan skala besar. Pengolahan hasil peternakan, seperti produksi daging olahan dan susu, dapat menjadi nilai tambah bagi ekonomi lokal. Kabupaten Sumbawa juga memiliki potensi perikanan yang besar dengan garis pantai yang panjang dan laut yang kaya akan berbagai jenis ikan. Budidaya perikanan air tawar juga telah mulai dikembangkan di beberapa daerah, menambah diversifikasi produk perikanan Sumbawa. Sektor kehutanan menyumbang potensi ekonomi melalui hasil hutan non-kayu seperti madu hutan yang terkenal dengan kualitasnya, semua potensi-potensi ini akan sirna apabila tidak di kelola dengan baik dan benar serta dimanfaatkan sepenuh untuk kemakmuran Tau dan Tanah Samawa. 

 Adapun Tantangan dan Peluang Pembangunan Sumbawa diantaranya 1. Keterbatasan Infrastruktur, Pembangunan infrastruktur di Kabupaten Sumbawa masih menghadapi kendala signifikan. Jaringan jalan yang menghubungkan antar kecamatan dan desa terpencil masih banyak yang belum memadai, terutama di musim hujan akses jalan susah di lalui oleh transfortasi, sehingga menyulitkan Masyarakat untuk melakukan mobilitas social-ekonomi hingga bisa dikatakan terisolir. Infrastruktur pendukung seperti irigasi, listrik, dan telekomunikasi di beberapa wilayah juga masih perlu peningkatan untuk mendukung aktivitas social-ekonomi Masyarakat, 2.  Kesenjangan Ekonomi meskipun memiliki sumber daya alam yang melimpah, masih terdapat kesenjangan ekonomi yang cukup besar antar wilayah di Kabupaten Sumbawa. Daerah perkotaan seperti Sumbawa Besar relatif lebih maju dibandingkan wilayah-wilayah pedesaan terpencil. Pengembangan ekonomi yang tidak merata ini menyebabkan migrasi penduduk ke daerah perkotaan dan menurunnya aktivitas ekonomi di desa. Diversifikasi ekonomi masih terbatas dan ketergantungan pada sektor pertanian dan pertambangan masih tinggi,  3. Kualitas SDM, Kualitas sumber daya manusia masih menjadi tantangan besar Pembangunan Kabupaten Sumbawa. Angka partisipasi pendidikan menengah dan tinggi masih perlu ditingkatkan. Kesenjangan kualitas pendidikan antara wilayah perkotaan dan pedesaan juga masih signifikan. Tenaga kerja terampil yang sesuai dengan kebutuhan pasar kerja masih terbatas, menyebabkan banyak perusahaan harus mendatangkan tenaga kerja dari luar daerah untuk posisi-posisi teknis dan manajerial tertentu, 4. Degradasi Lingkungan akibat aktivitas pertambangan, perluasan lahan pertanian, dan illegal logging telah menyebabkan degradasi lingkungan di beberapa wilayah Kabupaten Sumbawa. Hal ini berpotensi menyebabkan bencana alam seperti banjir dan tanah longsor. Perubahan iklim juga menjadi ancaman serius bagi sektor pertanian dan perikanan yang menjadi tumpuan ekonomi sebagian besar masyarakat Sumbawa. Dari tantangan-tantangan tersebut masih ada secercah harapan dan peluang pembangunan yang dimiliki oleh Kabupaten Sumbawa yang dapat dioptimalkan, antara lain Pertama, posisi geografis Sumbawa yang strategis di jalur pelayaran antara Bali dan Flores berpotensi menjadikannya hub/penghubung ekonomi dan pariwisata di kawasan timur Indonesia. Kedua, potensi pariwisata yang belum tergarap optimal, termasuk wisata alam, budaya, dan sejarah, dapat menjadi sumber pertumbuhan ekonomi baru yang berkelanjutan. Selain itu, pengembangan agroindustri berbasis komoditas unggulan lokal seperti madu, kopi, dan hasil peternakan dapat menciptakan nilai tambah ekonomi. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi juga membuka peluang bagi UMKM Sumbawa untuk memperluas pasar hingga ke tingkat nasional dan internasional melalui e-commerce. Energi terbarukan seperti tenaga surya dan mikrohidro juga berpotensi dikembangkan untuk mengatasi keterbatasan listrik di beberapa wilayah. Terbukanya kerjasama regional dan internasional, termasuk penanaman modal asing di sektor pertambangan, pertanian, dan pariwisata, dapat mempercepat pembangunan ekonomi. Kesadaran global tentang produk organik dan berkelanjutan juga membuka peluang bagi produk pertanian Kabupaten Sumbawa yang dikenal bebas dari pestisida dan bahan kimia berbahaya untuk masuk ke pasar internasional.

Peningkatan kualitas sumber daya manusia merupakan kunci utama dalam mewujudkan Sumbawa yang unggul, maju, dan sejahtera. Investasi dalam bidang pendidikan menjadi fundamental untuk mempersiapkan generasi yang mampu bersaing di era global dan menghadapi tantangan masa depan. Strategi komprehensif perlu dikembangkan untuk memperkuat sistem pendidikan dan pengembangan kapasitas Masyarakat Kabupaten Sumbawa dari berbagai aspek. Pertama, Penguatan Pendidikan Dasar dan Menengah Peningkatan akses dan kualitas pendidikan dasar dan menengah harus menjadi prioritas. Pembangunan dan rehabilitasi gedung sekolah yang rusak, pemenuhan standar sarana dan prasarana pendidikan, serta distribusi guru yang merata di seluruh wilayah Kabupaten Sumbawa menjadi langkah awal yang penting. Pengembangan kurikulum yang kontekstual dengan kebutuhan lokal namun tetap berorientasi global perlu dilakukan, dengan penekanan pada penguasaan literasi, numerasi, sains, dan teknologi sejak dini. Kedua, Pengembangan Pendidikan Vokasi Untuk menyiapkan tenaga kerja terampil yang sesuai dengan kebutuhan pasar kerja dan potensi ekonomi lokal, pendidikan vokasi perlu diperkuat. Pendirian SMK dengan jurusan yang relevan dengan potensi daerah seperti pertanian, peternakan, pariwisata, pengolahan hasil tambang, dan ekonomi kreatif perlu didorong. Kemitraan dengan dunia usaha dan industri dalam bentuk program magang, pelatihan berbasis industri, dan sertifikasi kompetensi juga perlu ditingkatkan. Ketiga, Pengembangan Pendidikan Tinggi Penguatan institusi pendidikan tinggi di Sumbawa, baik yang sudah ada maupun pendirian institusi baru, dan/atau Penegerian Perguruan Tinggi swasta di Kabupaten Sumbawa yang samapi saat ini belum terealisasi hal ini perlu diarahkan untuk mendukung pengembangan potensi daerah. Program studi yang dikembangkan sebaiknya yang relevan dengan kebutuhan pembangunan Sumbawa seperti pertanian, peternakan, pertambangan, pariwisata, dan energi terbarukan. Kolaborasi penelitian antara perguruan tinggi dengan dunia usaha dan pemerintah juga perlu didorong untuk menghasilkan inovasi yang bermanfaat bagi masyarakat. Keempat, Pendidikan Non-formal dan Literasi Digital Untuk meningkatkan kapasitas masyarakat yang sudah tidak berada dalam usia sekolah, program pendidikan non-formal dan pelatihan keterampilan perlu diperluas. Program pemberantasan buta aksara, pelatihan kewirausahaan, dan peningkatan literasi digital masyarakat perlu mendapat perhatian khusus. Pusat pusat belajar masyarakat di tingkat desa dapat menjadi wadah untuk kegiatan pendidikan sepanjang hayat bagi seluruh lapisan masyarakat. Pengembangan budaya literasi dan minat baca masyarakat Sumbawa juga perlu mendapat perhatian khusus. Pembangunan perpustakaan desa, perpustakaan keliling, dan taman bacaan masyarakat dapat menjadi solusi untuk mendekatkan buku kepada masyarakat. Program-program kreatif seperti festival literasi, lomba menulis, dan diskusi buku perlu digalakkan untuk menumbuhkan minat baca dan budaya menulis di kalangan generasi muda. Penguatan pendidikan karakter berbasis kearifan lokal juga menjadi penting untuk melestarikan nilai-nilai budaya Sumbawa sekaligus mempersiapkan generasi yang berakhlak mulia dan memiliki identitas kultural yang kuat. Integrasi nilai-nilai lokal seperti  “Krik Slamat” (Budaya Kataket Ko Nene, Kangila Boat Lenge) sebagai landasan filosofi tau dan tanah Samawa dalam praktik pendidikan formal dan non-formal dapat menjadi jembatan antara modernitas dan tradisi. Untuk memastikan efektivitas sistem pendidikan, penguatan tata kelola pendidikan melalui peningkatan kapasitas manajemen sekolah, transparansi pengelolaan dana pendidikan, dan pelibatan masyarakat dalam pengawasan pendidikan perlu terus didorong. Sistem monitoring dan evaluasi yang kuat juga diperlukan untuk memastikan kualitas layanan pendidikan sesuai dengan standar yang ditetapkan. Dengan strategi komprehensif ini, diharapkan Sumbawa dapat melahirkan generasi unggul yang mampu menjadi agen perubahan dan pembangunan di daerahnya

Penguatan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik Transparansi dan Akuntabilitas, Penguatan transparansi dan akuntabilitas dalam penyelenggaraan pemerintahan menjadi prioritas utama. Implementasi e-government secara menyeluruh dapat meningkatkan transparansi dalam pengambilan keputusan, pengelolaan anggaran, dan pelayanan publik. Publikasi dokumen perencanaan, penganggaran, dan laporan kinerja pemerintah secara berkala melalui berbagai platform, termasuk website resmi dan media sosial, perlu ditingkatkan untuk memudahkan akses masyarakat terhadap informasi publik. Partisipasi Masyarakat Penguatan mekanisme partisipasi masyarakat dalam proses perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan pembangunan perlu dilakukan. Forum-forum seperti Musrenbang (Musyawarah Perencanaan Pembangunan) dari tingkat desa hingga kabupaten perlu ditingkatkan kualitasnya agar benar-benar menjadi wahana partisipasi yang substansial, bukan sekadar formalitas. Pengembangan platform digital untuk menampung aspirasi dan umpan balik dari masyarakat juga dapat memperluas partisipasi publik. Efisiensi dan Efektivitas Peningkatan efisiensi dan efektivitas birokrasi melalui penyederhanaan prosedur, penghapusan regulasi yang tumpang tindih, dan penerapan teknologi informasi dalam pelayanan publik perlu terus didorong. Pengembangan pelayanan terpadu satu pintu (PTSP) yang benar-benar memangkas waktu dan biaya pengurusan perizinan dan dokumen penting lainnya menjadi kunci untuk meningkatkan iklim investasi dan kemudahan berusaha di Kabupaten Sumbawa. 

Integritas dan Profesionalisme ASN, Penguatan integritas dan profesionalisme Aparatur Sipil Negara (ASN) melalui sistem rekrutmen yang transparan dan berbasis kompetensi, pendidikan dan pelatihan berkelanjutan, sistem promosi dan mutasi yang adil, serta sistem remunerasi yang kompetitif perlu menjadi fokus reformasi birokrasi. Penerapan sistem meritokrasi secara konsisten dan penguatan pengawasan internal dapat mencegah praktik-praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme dalam birokrasi. Prinsip the right Man and the right Place (orang yang tepat pada posisi/jabatan yang tepat) dapat di implementasikan secara nyata bukan hanya sekedar omon-omon atau liv sarvice. Penguatan koordinasi antar instansi pemerintah, baik secara horizontal (antar OPD dalam Pemkab Sumbawa) maupun vertikal (antara Pemkab Sumbawa dengan Pemprov NTB serta Pemerintah Pusat) menjadi penting untuk memastikan sinergi dalam perencanaan dan implementasi program pembangunan. Forum koordinasi lintas sektor yang efektif perlu dikembangkan untuk mengatasi permasalahan yang bersifat lintas sektoral seperti pengentasan kemiskinan, pengangguran, dan ketahanan pangan. 

Penataan regulasi daerah juga menjadi bagian penting dari reformasi tata kelola pemerintahan. Evaluasi terhadap seluruh Perda dan Perkada yang ada perlu dilakukan untuk mengidentifikasi regulasi yang sudah tidak relevan, tumpang tindih, atau menghambat investasi dan kemudahan berusaha. Penyusunan regulasi baru harus memperhatikan prinsip-prinsip regulasi yang baik, termasuk analisis dampak regulasi, harmonisasi dengan regulasi yang lebih tinggi, dan partisipasi publik dalam prosesnya. Penguatan sistem perencanaan dan penganggaran yang berorientasi pada hasil (result-oriented planning and budgeting) perlu didorong untuk memastikan alokasi sumber daya yang efisien dan efektif. Sistem monitoring dan evaluasi yang kuat, termasuk penerapan e-monitoring untuk pemantauan program dan kegiatan secara real-time, dapat meningkatkan akuntabilitas kinerja pemerintah dan memungkinkan tindakan korektif yang cepat bila terjadi penyimpangan. Penguatan kerja sama antara pemerintah, swasta, dan masyarakat dalam penyediaan layanan publik melalui skema kemitraan pemerintah-swasta (public-private partnership) dan pelibatan organisasi masyarakat sipil dapat menjadi solusi untuk keterbatasan anggaran pemerintah. Peningkatan kapasitas masyarakat madani (civil society) dan pelibatan mereka dalam pengawasan penyelenggaraan pemerintahan juga penting untuk mendorong pemerintahan yang lebih responsif dan akuntabel.

Langkah Bersama Menuju Sumbawa Unggul, Maju dan Sejahtera Visi Sumbawa yang unggul, maju, dan sejahtera bukanlah sekadar impian, melainkan tujuan yang dapat diwujudkan melalui langkah-langkah konkret dan keterlibatan seluruh komponen masyarakat. Tulisan ini telah menguraikan berbagai aspek pembangunan Sumbawa, mulai dari sejarah dan potensi yang dimiliki, kondisi sosial budaya, tantangan dan peluang pembangunan, hingga strategi komprehensif di berbagai bidang untuk mewujudkan visi tersebut. Sumbawa memiliki modal dasar yang kuat untuk menjadi daerah yang unggul, maju, dan sejahtera. Kekayaan sumber daya alam yang melimpah, budaya yang kaya dan beragam, serta semangat gotong royong masyarakat menjadi landasan kokoh untuk pembangunan. Namun, tantangan seperti keterbatasan infrastruktur, kesenjangan ekonomi, kualitas SDM yang masih perlu ditingkatkan, serta ancaman degradasi lingkungan perlu dihadapi secara sistematis dan kolaboratif. Strategi pembangunan ekonomi berkelanjutan, pengembangan infrastruktur dan konektivitas, peningkatan kualitas pendidikan dan SDM, optimalisasi sektor pertanian dan peternakan, pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif, penguatan tata kelola pemerintahan yang baik, serta pelestarian lingkungan dan pengelolaan SDA berkelanjutan menjadi pilar-pilar utama yang perlu dikembangkan secara terintegrasi dan seimbang. Peran serta masyarakat serta kerjasama dan sinergi antar pemangku kepentingan menjadi kunci keberhasilan implementasi strategi-strategi tersebut. 57% Potensi SDA belum teroptimalkan Persentase sumber daya alam Sumbawa yang belum dimanfaatkan secara optimal untuk kesejahteraan masyarakat 24 Kecamatan se-Sumbawa Jumlah kecamatan yang perlu mendapatkan perhatian merata dalam Pembangunan. Sejumlah sektor ekonomi potensial yang dapat menjadi penggerak pertumbuhan ekonomi Sumbawa Satu Visi bersama Satu tekad untuk mewujudkan Sumbawa yang unggul, maju, dan Sejahtera. 

Untuk mewujudkan visi Sumbawa yang unggul, maju, dan sejahtera, diperlukan beberapa prasyarat penting. Pertama, kepemimpinan yang visioner, berintegritas, dan mampu menggerakkan seluruh komponen masyarakat. Kedua, perencanaan pembangunan yang komprehensif, berbasis data, dan memperhatikan keseimbangan antar wilayah dan antar sektor. Ketiga, konsistensi dalam implementasi program dan kebijakan, disertai dengan sistem monitoring dan evaluasi yang efektif. Keempat, partisipasi aktif seluruh pemangku kepentingan, termasuk pemerintah, swasta, akademisi, masyarakat sipil, dan media. Langkah-langkah konkret yang perlu segera dilakukan antara lain: (1) Pemutakhiran data pembangunan Sumbawa yang komprehensif sebagai dasar perencanaan yang akurat; (2) Pemetaan potensi dan tantangan pembangunan di setiap kecamatan untuk memastikan keadilan pembangunan antar wilayah; (3) Penyusunan roadmap pembangunan jangka menengah dan panjang dengan indikator pencapaian yang jelas; (4) Penguatan forum-forum koordinasi antar pemangku kepentingan; dan (5) Kampanye publik untuk membangun kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam pembangunan. Sumbawa yang unggul, maju, dan sejahtera adalah tanggung jawab bersama seluruh komponen masyarakat Sumbawa. Setiap warga Sumbawa, apapun latar belakang dan profesinya, memiliki peran dan kontribusi yang penting dalam mewujudkan visi tersebut. Dengan semangat "Sabalong Samalewa" (keseimbangan dalam hidup bermasyarakat) yang menjadi nilai luhur masyarakat Sumbawa, mari bersama-sama melangkah pasti menuju Sumbawa yang unggul, maju, dan sejahtera untuk generasi saat ini dan generasi mendatang.LH

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini