FPRB Sumbawa Resmi Terbentuk, Zulfikar Demitri Terpilih Sebagai Ketua

Sebarkan:

Sumbawa Besar, KA.

Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Kabupaten Sumbawa resmi terbentuk. Pembentukan forum ini diinisiasi oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumbawa, dan diputuskan dalam Rapat Koordinasi yang digelar di Rumah Makan Bestungil, Sabtu (19/4).

Hasil rapat menetapkan Zulfikar Demitri SH MH sebagai Ketua FPRB Sumbawa. Sementara itu, posisi Wakil Ketua I dijabat Zainuddin SH (Ketua PWI Sumbawa), Wakil Ketua II Dr. Rusdianto AR M.Pd (Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD), Sekretaris Yayat Cahyadi SE (Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD), dan Bendahara dipercayakan kepada Farzan (Ketua HIPMI Sumbawa).

Adapun Koordinator Divisi-divisi FPRB Sumbawa terdiri dari: Dedi Susanto S.Pd.I (Divisi Advokasi Kebijakan), Imron SE (Divisi SDM dan Kerjasama), Adrian Junior M.Si (Divisi Data, Informasi, dan Kajian Risiko), dan Fahrunnisa (Divisi Riset dan Inovasi). 

Ketua FPRB Provinsi NTB, Ir. Rahmat Sabani S.TP MP, IPU, APEC.End, memberikan apresiasi atas terbentuknya FPRB di Kabupaten Sumbawa. Meski menjadi kabupaten terakhir yang membentuk forum ini di NTB, ia yakin FPRB Sumbawa dapat menjadi role model bagi daerah lain.

"Sebetulnya inisiasi sudah ada sejak 2016 melalui Perda Penanggulangan Bencana Kabupaten Sumbawa. Namun, sempat tertunda karena sejumlah bencana besar seperti gempa Lombok. Hari ini, Alhamdulillah, kita bisa menyaksikan forum ini terbentuk secara resmi," ujarnya.

Ia menegaskan, FPRB adalah platform multi pihak yang mempertemukan lima pilar utama dalam pengurangan risiko bencana: pemerintah, masyarakat, akademisi, media, dan dunia usaha. Forum ini diharapkan menjadi simpul koordinasi yang aktif, bukan hanya pelengkap struktural.

Ketua terpilih, Zulfikar Demitri SH MH, menyampaikan terima kasih atas amanah yang diberikan kepadanya. Ia menegaskan kesiapan memimpin forum ini untuk menjalankan peran strategis dalam pengurangan risiko bencana.

"FPRB bukan hanya forum seremonial, tapi wadah kerja nyata. Ini adalah ruang kolaboratif yang menyatukan energi lintas sektor untuk membangun ketangguhan daerah. Saya optimis, jika kita solid, kita mampu meminimalkan risiko dan dampak bencana ke depan," tegasnya.

Tokoh muda yang menjabat Wakil Ketua DPRD Kabupaten Sumbawa ini juga mengajak seluruh elemen masyarakat, termasuk dunia usaha dan media, untuk ikut aktif dalam program-program FPRB.

Sementara itu, Kepala BPBD Kabupaten Sumbawa, Muhammad Nur Hidayat ST, menyambut baik terbentuknya FPRB dan menyebutnya sebagai bagian penting dalam memperkuat sistem penanggulangan bencana.

"FPRB adalah mitra strategis BPBD. Forum ini akan menjembatani kolaborasi lintas sektor, memperkuat koordinasi, dan membangun budaya sadar bencana. Kami berharap FPRB bisa segera menyusun rencana aksi dan melakukan sosialisasi ke masyarakat," ungkapnya.

Ia juga menambahkan, pada 26 April mendatang, FPRB akan mengikuti pembahasan Peraturan Kepala BNPB terkait tata kelola forum, sebagai bentuk penguatan kelembagaan lebih lanjut.

Dengan terbentuknya FPRB ini, Kabupaten Sumbawa diharapkan lebih siap dalam menghadapi ancaman bencana melalui pendekatan pencegahan, mitigasi, dan penguatan kapasitas semua pihak.(KA-01)

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini